ようこそ (Welcome)

Selamat datang di blog saya. Saya mencoba berbagi informasi kepada anda semua. Mudah-mudahan anda semua senang dan bisa saling berbagi. Enjoy yourself.





Senin, 24 Oktober 2011

Kecerdasan yang penting untuk di kembangkan

Setiap manusia pada dasarnya mempunyai banyak kecerdasan. Sungguh, inilah yang membedakan antara manusia dengan makhluk lainnya, yakni mempunyai kecerdasan. Sebuah anugerah yang luar biasa dahsyat dari Tuhan ini sayang sekali bila tidak dikembangkan dengan baik. Sebab, meskipun manusia dianugerahi banyak kecerdasan oleh Tuhan, namun bila tidak dikembangkan dengan baik maka kecerdasan itu tidak bisa memberikan manfaat yang berarti bagi manusia. Di sinilah sesungguhnya peran lingkungan, dunia pendidikan, dan lebih khusus lagi peran orangtua sangat besar dalam mengembangkan kecerdasan anak-anak.

Namun, sayang sekali, sebagaimana pendapat yang pernah disampaikan oleh Leonardo Da Vinci, kebanyakan manusia tidak mengembangkan kecerdasannya dengan baik. Ibaratnya manusia mempunyai mata, tetapi mata hanya digunakan untuk melihat, bukan untuk memerhatikan dengan saksama sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Manusia mempunyai telinga, tetapi hanya untuk mendengar secara sepintas lalu, bukan untuk mendengarkan dengan baik sehingga memperoleh pelajaran. Manusia mempunyai perasaan, tetapi kebanyakan hanya digunakan untuk merasa begitu saja, bukan untuk merasakan dengan baik sehingga memperoleh pemahaman baru.
Banyak sekali macam kecerdasan manusia yang disampaikan oleh para ahli. Namun, secara umum, setidaknya ada tiga jenis kecerdasan yang tidak boleh diabaikan dalam perkembangan anak-anak kita. Yakni, yang pertama adalah kecerdasan intelektua atau Intelligence Quotient (IQ), kedua adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ), dan yang ketiga adalah kecerdasan spiritual atau Spiritual Quotient (SQ).

Kecerdasan yang pertama adalah kecerdasan intelektual (IQ). Kecerdasan ini adalah kemampuan potensial seseorang untuk mempelajari sesuatu dengan menggunakan alat-alat berpikir. Kecerdasan ini bisa diukur dari sisi kekuatan verbal dan logika seseorang. Secara teknis, kecerdasan intelektual ini pertama kali digagas dan ditemukan oleh Alfred Binet. Kecerdasan inilah yang umumnya terus dikembangkan dan dipacu oleh para orangtua, termasuk dalam hal ini juga pendidikan formal di sekolah. Orangtua sangat bangga bila nilai rapor anaknya tinggi di sekolah. Bila nilai rapornya menurun, maka banyak dari orangtua yang memarahi anaknya. Atau, bila tidak memarahi, tidak sedikit dari orangtua yang mengharuskan anaknya untuk mengikuti banyak les pelajaran sehingga waktu sepulang sekolah anaknya dipenuhi dengan les pelajaran tambahan.

Kecerdasan yang kedua adalah kecerdasan emosional (EQ). Kecerdasan ini setidaknya terdiri dari lima komponen pokok, yakni kesadaran diri, manajemen emosi, motivasi, empati, dan mengatur sebuah hubungan sosial. Kecerdasan emosional ini, secara teknis, pertama kali digagas dan ditemukan oleh Daniel Goleman. Dalam sebuah bukunya, Emotional Intelligence, Daniel Goleman menyatakan bahwa kontribusi IQ bagi keberhasilan seseorang hanya sekitar 20% dan sisanya yang 80%, ditentukan oleh sederetan faktor yang disebutnya sebagai kecerdasan emosional.

Kecerdasan yang ketiga adalah kecerdasan spiritual (SQ). Kecerdasan ini adalah kecerdasan yang mengangkat fungsi jiwa sebagai perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam melihat makna yang ada di balik sebuah kenyataan atau kejadian tertentu. Kecerdasan spiritual terkait erat dengan kemampuan yang berujung pada pencerahan jiwa. Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang baik akan mampu memaknai secara positif pada setiap peristiwa, masalah, bahkan penderitaan yang dialaminya. Dengan memberikan makna yang positif itu, maka seseorang akan mampu membangkitkan jiwanya dan melakukan perbuatan dan tindakan yang positif. Secara teknis, kecerdasan spiritual yang sangat terkait dengan persoalan makna dan nilai ini pertama kali digagas dan ditemukan oleh Danah Zohar.
Ketiga macam jenis kecerdasan manusia tersebut sangat perlu untuk kita perhatikan sehingga kecerdasan anak-anak kita dapat berkembang dengan baik. Kita tidak bisa, misalnya, hanya mementingkan kecerdasan intelektual semata, sehingga mengabaikan kecerdasan yang lain. Dengan demikian, semoga anugerah yang besar dari Tuhan ini dapat kita kembangkan dengan baik.

0 comments:

Posting Komentar

Blogroll

free counters
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Badar Knight | Bloggerized by Dedy Lylezy - Dedy Kurniawan | Badar Knight and Dedy Lylezy